Nama saya Dedy, saya pemilik toko material di Jakarta. Saya ingin berbagi cerita pada hari ini tentang penderitaan saya beberapa tahun terakhir mengalami nyeri sendi yang sangat menyiksa hidup saya. Pengalaman ini sangat berbekas di kehidupan saya. Semoga Anda yang meluangkan waktu untuk membaca kisah saya ini dapat memetik pelajaran yang berharga.

Saya harus turun langsung membantu dalam mengangkat barang karena kadang kala semua karyawan saya sangat sibuk melayani pembeli, yang mana kita tahu bahwa di masa sekarang pelayanan merupakan hal yang sangat diutamakan dalam bisnis apa pun.

Rutinitas yang saya lakukan ini akhirnya berdampak buruk terhadap kesehatan sendi saya selama beberapa tahun terakhir ini apalagi saya berbadan subur. Dengan berat badan saya ini saja lutut saya harus menahan beban lebih dari 110 kg, terlebih saya harus mengangkat beban barang-barang material yang tidak ringan ketika karyawan saya sedang tidak masuk atau sedang sibuk.

Saya mengalami nyeri pada sendi lutut dan sendi pinggang yang membuat saya sangat menderita terutama di malam hari. Sering kali saya susah tidur karena terasa sangat ngilu pada lutut maupun pinggang saya. Yang saya lakukan hanyalah mengoleskan obat analgesik (pereda nyeri) oles seperti Counterpain dan balsem saja atau saya tempelkan koyo di bagian yang terasa nyeri. Saya tidak pernah periksa ke dokter, karena saya pikir nanti juga sembuh sendiri.

Tetapi semakin lama, rasa sakit itu menjadi semakin tidak tertahankan. Nyeri sendi yang saya derita semakin menjadi-jadi. Hal ini sangat menggangu aktivitas sehari-hari saya. Kegiatan bermain bersama anak harus terganggu, kegiatan bersama keluarga harus terlewatkan, bahkan hobi saya bermain bulu tangkis dan naik sepeda juga harus saya tinggalkan.

Berbagai upaya saya lakukan agar tidak sakit dari mulai saya mengikuti saran dari karyawan saya untuk meminum obat analgesik (pereda nyeri) yang biasa dia konsumsi, N** Rheu****. Obat tersebut cukup membantu meringankan rasa nyeri yang saya alami. Tapi ternyata obat ini membuat saya ketergantungan, ketika saya tidak konsumsi obat tersebut ya kambuh lagi. Obat-obatan analgesik tersebut hanya menghilangkan rasa sakit untuk sementara. Jadi rasa nyeri berkurang, membuat orang yang mengkonsumsi akan merasa senang karena merasa telah sembuh. Tetapi, pada dasarnya tidak ada perubahan berarti yang terjadi dalam persendian.Kemudian saya mencari informasi lebih lanjut agar bisa sembuh dari nyeri sendi lutut dan sendi pinggang ini secara permanen tanpa efek samping. Saya mendapati bahwa tetangga saya juga mengalami keluhan yang sama selama bertahun-tahun. Dia rutin konsultasi ke dokter dan konsumsi obat glucoxxxxx. Memang nyeri sendi yang dia alami sudah jauh berkurang, namun yang menjadi masalah adalah kadar gula darahnya meningkat secara drastis. Dari pengidap diabetes tipe 2 sampai akhirnya komplikasi karena gula darah yang naik terus.Ternyata sesuai namanya glucosamine, obat tersebut mengandung glukosa yang dapat meningkatkan kadar gula dalam darah. Mendengar efek samping yang begitu mengerikan, membuat saya semakin takut. Saya semakin frustrasi menghadapi nyeri sendi ini. Bagai makan buah simalakama. Jika tidak minum obat, nyeri sendi makin sakit. Jika saya minum obat, harus terima konsekuensi efek samping dari obat kimia.

Setelah mengobrol cukup lama, dia mengungkapkan kalau dia juga mengalami hal yang kurang lebih sama dengan yang saya alami yakni lutut yang nyeri saat beraktivitas terutama saat duduk hendak berdiri. Karena dia atlet badminton, yang notabene dalam kesehariannya harus berlatih bahkan sampai 6 jam sehari. Latihan berat tersebut membuat dia tak jarang merasakan nyeri sendi bahkan kadang bisa sampai cedera sendi. Untuk menjaga kesehatan sendinya, dia rutin mengkonsumsi produk UC-II® semacam kolagen tipe II yang tidak jenuh dengan bahan dasar dari tulang lunak ayam.

Dia bercerita betapa sulitnya dulu untuk memperoleh suplemen UC-II® di Indonesia. Dia bahkan harus inden untuk berbulan-bulan karena harus memesan langsung dari luar negeri dengan biaya yang juga cukup besar. Tapi, kabar baiknya sekarang di Indonesia sudah tersedia produk suplemen UC-II® dengan nama YUSITU. Teman saya menyarankan saya untuk langsung memesan YUSITU melalui situs resminya.

Setelah pemakaian pada 1 minggu pertama, saya sudah merasakan hasilnya. Nyeri-nyeri pada sendi lutut dan pinggang saya sudah sedikit berkurang. Saya teruskan penggunaan sampai 3 bulan pertama, sampai akhirnya saya bisa beraktivitas cukup normal. Saya bisa bergerak dengan leluasa tanpa kesusahan. Saya bisa melakukan aktivitas sehari-hari dan hobi badminton saya dengan lancar. Betapa bahagianya memiliki tulang dan sendi yang sehat, saya merasa seperti terlahir kembali.

Oh ya, salah satu alasan saya berani menggunakan YUSITU untuk jangka panjang adalah karena tidak memiliki efek samping. Jadi, Anda tidak perlu menggunakan bahan kimia berbahaya yang beresiko bagi kesehatan. Dan juga banyak kandungan di dalam YUSITU yang sangat dibutuhkan untuk memelihara kesehatan tulang dan sendi.